Berkarir di dunia literasi itu memang jadi impianku sejak dulu, tapi sampai sekarang belum kesampaian. Jujur, dulu tuh banyak kesempatan untuk berkarir di bidang itu. Tapi, ya namanya dulu masih jadi anak yang baru lulusan SMK, masih terlalu ambisi dengan gaji! Ditambah lagi mindset orang lain yang seolah mengontaminasi otakku untuk membunuh impian itu. Katanya kerja di bidang literasi itu penghasilannya sedikit!
Akhirnya aku bekerja di bidang lain.
Tapi, setelah 5 tahun berjalan impian itu tiba-tiba datang lagi. Aku ingin jadi penulis, aku ingin jadi novelis, pengen jadi penyair, juga pengen berkecimpung di dunia literasi atau dunia sastra. Keinginan-keingan itu datang lagi dan terus mengusik pikiranku.
Aku udah mencoba mencari cara, bagaimana aku bisa merebut kembali impian itu. Aku udah coba kembali menulis novel, udah ada 3 naskah yang aku selesaikan. Kadang aku juga bikin puisi, udah ada banyak puisi yang aku buat. Tapi, sampai sekarang aku masih belum menemukan kesempatan itu. Kesempatan untuk meraih impianku, yang ingin berkarir di dunia literasi.
Kini udah jalan 2 tahun aku masih bekerja di bidang yang berbeda, melakukan hal-hal yang sama. Masih belum menemukan kesempatan itu.
Lantas, apa lagi yang harus aku lakukan? Dan aku harus memulainya dari mana?
Itulah yang selama ini jadi pertanyaanku, aku udah mencoba membuka diskusi di berbagai grup literasi, tentang bagaimana caranya bisa mendapat kesempatan untuk berkarir di dunia literasi atau dunia sastra. Dari diskusi itu aku mulai mendapatkan jawaban-jawabannya.
Pertama ada yang bilang, menekuni di bidang literasi bisa dijalankan dengan pekerjaan utama. Yang terpenting adalah pastikan dulu niatnya. Jika tujuannya untuk mendapatkan uang, kirim tulisanmu di platfrom yang ada kontrak eksklusif. Dan jika tujuannya untuk berbagi kebaikan atau bersenang-senang, kirim tulisanmu ke media manapun, soal mendapat royalti hanya bonus semata.
Oke, di sini udah mulai memahami lagi. Lantas, aku masih belum puas dengan jawaban itu, masih ada pertanyaan lagi yang mengganjal. Tentang, apakah literasi tidak bisa menjadi pekerjaan utama? Dan dijawablah pertanyaanku itu, katanya tentu aja bisa, jika kamu bisa menempatkan namamu (lewat karya) dijajaran penulis best seller sekelas Tere Liye atau Andrea Hirata. Sebab tak bisa dipungkiri bahwa di negeri kita ketenaran nama tetap jadi prioritas utama.
Itu sulit bagiku ya, karena soal ketenaran itu terlalu jauh bagi seorang penulis yang masih belum punya nama sepertiku. Tapi jujur aja, menulis itu adalah pekerjaan yang berat. Bukan perihal memikirkan ide untuk membuat tulisan baru, buka pula tentang memilih diksi-diksi untuk memperindah kata. Tapi masalahku ini untuk mendapatkan pembaca yang benar-benar membaca.
Aku pernah menampilkan karya novel di berbagai platfrom, dan aku tau ada yang baca, ada juga yang memberi vote, tapi tidak ada yang memberi komentar tentang tulisanku. Hal itu yang membuatku masih belum yakin, apakah orang ini bener-bener baca tulisanku atau tidak? Barangkali hanya sekedar membuka terus tutup lagi, atau hanya menekan icon vote yang membuat angka pembaca dan vote itu bertambah.
Kembali ke masalahku sesungguhnya, aku ingin berkarir di dunia literasi, dan aku masih menyesali dulu sempat menolak tawaran dari salah satu penerbit, guruku yang rekomendasikan untuk melamar kerja di sana. Hanya gara-gara kata teman yang membuatku kehilangan kesempatanku itu.
Tapi ada yang bilang lagi, untuk saat ini menekuni dunia menulis bisa memenuhi kebutuhan sehari hari dari hasil menulis sudah Alhamdulillah. Di samping karena lesunya dunia perbukuan (banyak toko buku tutup) juga banyaknya platform kepenulisan gratis.
Aku paham itu, bahkan ada penerbit yang sekarang udah membuka platfrom online, ebook, juga kelas menulis. Tapi, masa tidak punya kesempatan lagi untuk aku berkontribusi dengan mereka?
Oke, aku percaya orang bilang "Kalau rencanamu tidak berjalan ubah strateginya, tapi bukan tujuannya." Mungkin mulai sekarang aku harus merubah caraku untuk mencapai tujuan yang sama. Salah satu caranya adalah, membuat blog ini. Untuk membiasakan menulis setiap hari, entah apa aja itu tulisannya, yang penting tujuanku untuk melatih menulis, dan mencoba untuk konsisten. Semoga aja bisa, dan semoga kesempatan itu datang lagi.

2 Komentar
saya yakin dan percaya, jika kita memiliki kemauan dan bersungguh-sungguh dalam menjalaninya, pasti akan tercapai tujuan tersebut. kalau tidak, pasti akan tergantikan dengan hal yang jauh lebih baik... tetap semangat..
BalasHapuskeren abiez
BalasHapus